EFEK SISA ASAM HUMAT DARI KOMPOS JERAMI PADI DAN PENGELOLAAN AIR DALAM MENGURANGI KERACUNAN BESI (FE) TANAH SAWAH BUKAAN BARU TERHADAP PRODUKSI PADI

Ruhaimah Ruhaimah, Asmar Asmar, Mimien Harianti

Abstract


Fe toxicity on recent ricefield has been common problem in ricefield management to increase rice productivity. Adding organic matter like humic acid from any source (such as hay residue compost) and water management (intermitten flooding and continue flooding) can reduce Fe toxicity and it will be able to increase rice yield in one plant season.  But how about in second plant season, this research will found effect of adding humic acid from hay compost residue and water management. The objective of this research was to study the interaction of hay compost humic acid residue effect and water management  on Fe abundant and nutrient uptake and rice yield in recent ricefield.  This research has done by split-split plot design 2 x 4. The main plot which was treatment of water management were permanent flooding and intermitten (P1 and P2). And the  split plot which was  humic acid treatments were Ao = 0 ppm (0 Kg humic acid /Acre), A1= 200 ppm (400 Kg humic acid/A), A2= 400 ppm (800 Kg humic acid/A), A3 = 600 ppm (1200 Kg humic acid /A). Data analysed by statistical methode, if the treatments were significant to be continued by Duncan 05 % analysis.  The result has obtained of this research which was Eh value of soil in flooding and intermitten was decrease in every week because treatment of humic acid in first season. The content of Fe2+ in soil was increase in every week until the 8th week. Value of soil pH until 8th week flooding was increase, and caused P available and P potencial were increase too. Plant growth and yield of rice in second season not better than first season, and for intermitten flooding caused better plant growth and yield of rice.   

Keyword :  Fe Toxicity, Humic Acid, water management, Recent Ricefield


Full Text:

PDF

References


Ahmad, F. 1990. Ameliorasi sawah bukaan baru dengan pupuk alam organik Dalam Prosiding Pengelolaan Sawah Bukaan Baru Menunjang Swasembada Pangan dan Program Transmigrasi di Padang. Fakultas Pertanian Universitas Ekasakti Padang dan Balitan sukarami Solok. Hal 193-197.

Burbey, Z. Hamzah, dan Z. Zaini. 1990. Pengendalian Keracunan Besi di Lahan Masam. Dalam Prosiding Pengelolaan Sawah Bukaan Baru Menunjang Swasembada Pangan dan Program Transmigrasi di Padang. Fakultas Pertanian Universitas Eka Sakti dan Balitan Sukarami Solok. Hal 367-385.

Breemen, N.V. dan F. R. Moorman. 1978. Iron-toxic soils. In Soils and Rice. The International Rice Research Institute. Los Banos Philipines. Halaman 781-800.

Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah Sumatera Barat. 2001. Laporan Survai lapisan tanah atas dan tata guna lahan sekarang pada daerah irigasi Batang Hari Paket LCB – 6 (Lot – 4). Padang. IV : 3-22.

Herviyanti, Prasetyo, T. B, Alif, A dan Agita Tjandra. 2005. Upaya pengendalian keracunan Besi (Fe) dengan asam humat dan pengelolaan air untuk meningkatkan Produktivitas tanah sawah bukaan baru. Laporan Penelitian Hibah Bersaing Tahun I. 47 hal.

Herviyanti. 2007. Upaya pengendalian keracunan besi (Fe) dengan asam humat dan pengelolaan air untuk meningkatkan produktifitas tanah sawah bukaan baru. Disertasi PascasarjanaUniversitas Andalas. Padang. 169 halaman.

Ismunadji, Sabe. 1988. Pengaruh Pospat dan Hara Lain Terhadap Keracunan Besi pada Padi Sawah. Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor. Hal 231-269.

Kurniawan, C. dan Rima, P. 1997. Pemanfaatan fraksi humat asal jerami padi untuk perbaikan dan peningkatan produktivitas tanah Podzolik. Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Indralaya. Hal 16-17.

Noor, M. 1996. Padi Lahan Marginal. Penebar Swadaya. Jakarta. 213 hal.

Ponnamperuma F. N. 1978. Electrochemical changes in submerged soils and growth of rice. In Soils and Rice. The International Rice Institute. Los Banos, Laguna Philippines. Hal 421-437.

Prasetyo,H.B. Adiningsih,S.J. Subagyono,K. Simanungkalit,M.D.R, 2004. Mineralogi, Kimia, Fisika, dan Biologi Lahan Sawah dalam Tanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Hal 29-56.

Sanchez, A. P. 1993. Sifat dan ciri pengelolaan tanah tropika. Terjemahan dari Amir Hamzah. Jilid 2. Penerbit ITB. Bandung. Hal 91-92.

Sari, D. A. 2005. Pemberian asam humat dan polisakarida dalam mengurangi kelarutan besi (Fe) tanah sawah bukaan baru di Sitiung Sumatera Barat. Skripsi Sarjana Pertanian Universitas Andalas Padang. 95 halaman.

Satari, G. Nurpilihan, dan Y. Sumarni. 1990. Masalah keracunan besi dan keragaan tanaman padi pada agroekosistem sawah. Dalam Prosiding Pengelolaan Sawah Bukaan Baru Menunjang Swasembada Pangan dan Program Transmigrasi di Padang. Fakultas Pertanian Universitas Eka Sakti Padang dan Balitan Sukarami Solok. Hal 329-341.

Susanto, R. 2002. Penerapan pertanian organik. Kanisius. Yogyakarta. 219 hal.

Taher, A. 1990. Perpadian dunia, transmigrasi dan pengelolaan sawah bukaan baru di Indonesia. Dalam Prosiding Pengelolaan Sawah Bukaan Baru Menunjang Swasembada Pangan dan Program Transmigrasi di Padang. Fakultas Pertanian. Universitas Ekasakti Padang dan Balitan Sukarami Solok. Hal 4-8.

Yardha dan A.Yusuf. 1993. Toleransi tiga varietas padi sawah terhadap keracunan besi. Buletin Pertanian, volume 12 No.3. Hal 23-25.

Yusuf, A, S. Djakamihardja, G. Satari dan S.D.Sutami. 1990. Pengaruh pH dan Eh Tanah terhadap kelarutan Fe, Al dan Mn pada lahan sawah bukaan baru jenis Oxisol, Sitiung. Dalam Prosiding Pengelolaan Sawah bukaan Baru Menunjang Swasembada Pangan dan Program Transmigrasi di Padang, Fakultas Pertanian Universitas Eka Sakti dan Balitan sukarami solok. Hal 237-263.




DOI: http://dx.doi.org/10.25077/js.6.1.1-13.2009

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License.

ISSN: 2356-0835