Status Kerusakan Tanah Pada Berbagai Penggunaan Lahan Di DAS Welang Wilayah Tengah Kabupaten Pasuruan
Abstract
Welang watershed is a watershed located in Pasuruan Regency. Welang watershed has 522.89 km2. Changes that occur in the soil due to uncontrolled use can reduce soil productivity and reduce the main function of the soil. The factor causing soil damage is the increase in population in an area that is not following its function. The measurement of the standard criteria for soil damage refers to the Regulation of the Minister of the Environment No. 07 of 2006. This study aims to assess the status of land use against soil damage. The results showed that the Welang watershed in the central region of Pasuruan Regency had a damaged status, namely lightly damaged (R.I). Redox as a limiting factor in each different land use, namely irrigated rice fields, rainfed rice fields, mixed gardens, dry fields, and forests) in Purwosari and Purwodadi sub-districts. Efforts were made to improve the damage status with redox limiting factors with the addition of organics. The addition of materials is carried out by periodic fertilization for physical, chemical, and biological improvement of the soil.
Key words: Damage, Welang Watershed, LandFull Text:
PDFReferences
’Alim, S. 2022. Status Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa Pada Lahan Bekas Galian Industri Batu Bata Di Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran†Yogyakarta.
Amri, S., B. Nasrul, dan Armaini. 2014. Tingkat Kerusakan Tanah Akibat Produksi Biomassa Pertanian Di Kecamatan Kuala Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu. Jom Faperta, 1(2), 1–15.
Arisandi, G., J. A. Arifandi dan J. Sudibya. 2015. Studi faktor penyebab kerusakan tanah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bomo Kabupaten Banyuwangi. Berkala Ilmiah Pertanian, 1(1), 1–6.
BPS, P. 2020. Kabupaten Pasuruan Dalam Angka 2020.
Firmansyah, I., dan T. Sukwika. 2020. Penilaian Kondisi Degradasi Tanah Di Spk Sawangan Kota Depok. Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 7(1), 45–57.
Kementrian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 2009. Pedoman Teknis Penyusunan Peta Status Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa. Jakarta.
Maroeto., W.A. Suntoro, S., S. Joko, dan P. Rossyida. 2017. Pemanfaatan Gis Dalam Identifikasi Sebaran Pertanian Lahan Kritis Dataran Tinggi DAS Welang.
Minangkabau, A. F., J. M. J. Supit, dan Y. E. B. Kamagi. 2022. Kajian Permeabilitas, Bobot Isi Dan Porositas Pada Tanah Yang Diolah Dan Diberi Pupuk Kompos Didesa Talikuran Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa. Soil Environmental - E-Journal Unsrat, 22(1), 1–5.
Muliawan, N. R. E., J. Sampurno dan M.I Jumarang. 2016. Identifikasi Nilai Salinitas Pada Lahan Pertanian di Daerah Jungkat Berdasarkan Metode Daya Hantar Listrik ( DHL ). Prisma Fisika, 6(2), 69–72.
Mulyadi, T., M. Nurcholis dan Partoyo. 2020. Beberapa Sifat Kimia Tanah Sawah Atas Penggunaan Pupuk Organik Dengan Kurun Waktu Berbeda Di Sayegan, Sleman. Jurnal Tanah Dan Air (Soil and Water Journal), 17(2), 74–91.
Oktarian, D. 2016. Analisis Spasial Perubahan Penggunaan Lahan Di DAS Babon Hulu Terhadap Debit Puncak Sungai Babon Jawa Tengah [Universitas Negeri Semarang].
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Petunjuk teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten/Kota.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengukuran Kriteria Baku Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa. Kementrian Lingkungan Hidup, Jakarta.
PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 150 tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah untuk Biomassa, Jakarta.
Qurrahman, B. F. T., A. Suriadikusuma, R. Haryanto. 2014. Analisis Potensi Kerusakan Tanah Untuk Produksi Ubi Kayu (Manihot utilisima) Pada Lahan Kering Di Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang. Jurnal Agro, 1(1), 22–32.
Reditya, B., R. Suyarto, dan A.A.I. Kesumadewi. 2016. Kajian Status Kerusakan Tanah pada Lahan Pertanian di Kecamatan Denpasar. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 5(1), 1–10.
Saragih, C. R., B. Nasrul, dan Idwar. 2014. Penilaian Kerusakan Tanah Pada Produksi Biomassa Perkebunan Di Kecamatan Kuala Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian, 1–14.
Setiawati, M. R. 2006. Peran Mikroba Tanah Dalam Menunjang Pertanian Organik (pp. 1–6). Makalah disampaikan pada Seminar Pertanian Organik Fakultas Pertanian Universitas Pajadjaran Bandung.
Sukisno, K.S. Hindarto, Hasanudin dan A.H. Wicaksono. 2011. Pemetaan Potensi dan Status Kerusakan Tanah untuk Mendukung Produktivitas Biomassa di Kabupaten Lebong. Prosiding Seminar Nasional Budidaya Pertanian, 140–157.
Vebriawandaru, B. P. 2020. Analisis Status Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa Di Desa Beji Kecamatan Ngawen Kabupaten Gunungkidul. [Skripsi] Universitas Pembangunan Nasional “Veteran†Yogyakarta.
Wibisono, R. F. 2019. Evaluasi Status Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa Di Desa Nglegi, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul. [Skripsi] Universitas Pembangunan Nasional “veteran†Yogyakarta.
Yulnafatmawita, U. Luki, dan A.I. Yana. 2007. Kajian Sifat Fisika Tanah Beberapa Penggunaan Lahan Di Bukit Gajabuih Kawasan Hutan Hujan Tropik Gunung Gadut Padang. Jurnal Solum, 4(2), 49–62.
DOI: http://dx.doi.org/10.25077/jsolum.20.1.29-38.2023
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License.